Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 31 Maret 2010

Entri 2

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan
bertumbuh bersama karenanya…
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi
membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian...
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya...
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya

Renungkan :
**Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri
“Dalam masa kejayaan, teman2 mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman2 kita.”**






Banyak orang bilang kalau kesetiaan itu nggak akan berpaling ke orang lain dengan alasan apapun dari seseorang yang dicintainya. Banyak juga yang bilang kalau kesetiaan itu kunci dari berjalannya sebuah hubungan cinta dua anak manusia. Banyak yang merencanakan akan setia sehidup semati dengan pasangannya, nggak akan berpaling ke siapapun dalam keadaan apapun.

Tapi dalam kenyataannya, nggak gampang untuk terus memegang kesetiaan. Kesetiaan nggak bisa direncanakan. Kesetiaan kadang datang berlawanan dengan apa yang direncanakan. Apakah kesetiaan itu muncul dari dalam hati, atau hanya datang di bibir saja, untuk sekedar menyenangkan orang yang kita coba untuk cintai?

Hati ini emang nggak pernah bohong. Dan kalau kita mau membohongi diri sendiri dengan melawan kenyataan hati, betapa sakit hati ini melawan kenyataan. Jujur dan ikhlas sama diri sendiri aja susah, apalagi sama orang lain…

Jangan pernah bohongin diri sendiri, jangan pernah sakitin hati sendiri, jangan pernah menghindari kenyataan, jangan pernah main-main dengan kesetiaanmu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar