Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 20 Januari 2010

AWAK KULO

TENTANG AKU

Aku lahir tanggal 28 April 1995. Lahir dari pasangan Bapak. Takhroni dan Ibu. Alfiyah. Keluarga kami adalah keluarga yang sedaerhana.
Keluarga saya adalah Keluarga yang berAgama, dan mangangkat tinggi tentang Agama dalam kehidupan seharu-hari.
Keluarga saya menjunjung tinggi etika Sopan santun.
Keluarga saya menjunjung tinggi etika Menyapa.
Keluarga saya menjunjung tinggi etika Waktu.
Keluarga saya Keluarga yang disiplin, dan mematuhi peraturan.
Keluarga kami mempunyai aturan-aturan hidup. Diantaranya adalah Tidak ingin berpisah atau bercerai-berai.
Selain itu, setiap anggota keluarga saya juga mempunyai aturan-aturan.
Dan ini adalah aturan hidup saya :


Kata ibuku, ketika aku berumur bulanan, setiap kali mendengar suara adzan maghrib aku selalu menangis. Aku nggak tau kenapa sampai sekarang pun aku masih menangis. Biar begini-begini, aku orangnya lembut dan gampang tersentuh. Sebagai contoh, menyaksikan berita di televisi yang memberitakan ada orang sukses lalu medapatkan penghargaan atas prestasinya, aku pun bisa menangis. Melihat seorang ibu yang menunjukkan cinta kasihnya pada anaknya, juga bisa membuat aku tersentuh dan lalu menangis

Bicara perjalanan karirku, dimulai ketika aku aktif belajar di SD NEGERI 01 GROBOG KULON. Aku mulai belajar ketika berumur 06 tahun. Waktu itu aku masih KECIL. Aku belajar membaca dari guruku. Kalau mereka menerangkan aku suka memperhatikan. Tapi mau nanya malu. Suatu hari aku nekat bertanya. Tapi malah Aku dimarahi.

Dulu aku pernah sekolah di Jeddah, Arab Saudi, di KBRI selama 8 bulan. Kebetulan di sana ada saudara orang tuaku yang nggak punya anak. Karena tinggal di negeri orang, aku merasakan sangat membutuhkan hiburan. Hiburan satu-satunya bagiku adalah gitar yang kubawa dari Indonesia. Saat itu ada dua lagu yang selalu aku mainkan, yaitu Sepasang Mata Bola dan Waiya.

Waktu pulang dari Jeddah pas musim Haji. Kalau di pesawat orang-orang pada bawa air zam-zam, aku cuma menenteng gitar kesayanganku. Dalam perjalanan dalam pesawat dari Jeddah ke Indonesia, pengetahuan gitarku bertambah. Melihat ada anak kecil bawa gitar di pesawat, membuat seorang pramugari heran. Pramugari itu lalu menghampiriku dan meminjam gitarku. Tapi begitu baru akan memainkan, pramugari itu heran. Soalnya suara gitarku fals. "Kok kayak gini steman-nya?" tanyanya. Waktu itu, meski sudah bisa sedikit-sedikit aku memang belum bisa nyetem gitar. Setelah membetulkan gitarku, pramugari itu lalu mengajariku memainkan lagu Blowing in the Wind-nya Bob Dylan.

Waktu nongkrong aku juga punya pengalaman menarik dengan gitar. Suatu ketika, seorang temanku menanyakan apakah ada yang bisa memainkan gitar. Meski belum begitu pintar, tapi karena ada anak perempuan yang jago memainkan gitar, aku menawarkan diri. "Gengsi dong," pikirku waktu itu. Maka jadilah aku pemain gitar di lomba vokal grup desaku.
Walaupun saya bisa bermai gitar meski sedikit, tetapi saya tidak bercita-cita menjadi seorang musisi. Tetapi saya ingin menjadi seorang "POLITIKUS" kalo bisa jadi Anggota DPR. Tetapi orang tua melarangnya. Entah kenapa aku tak tau.

sbenernya belum jadi, tetapi harus keluar rumah.